Perbedaan dan Persamaan Antara Pantun dan Gurindam -- Karya sastra baik yang berupa karangan bebas (prosa) atau puisi akan selalu mengelompok menjadi karya sastra modern dan lama. Ciri-ciri yang langsung dapat dilihat dari keindahan karya sastra adalah pilihan kata yang dipakai oleh pembuatnya. Ciri utama dari puisi lama adalah jumlah larik dalam tiap baitnya yang harus sesuai dengan pakem tertentu. Contoh dari puisi lama tersebut adalah Pantun dan Gurindam. Sedangkan puisi baru tidak mengenal aturan atau pakem tersebut. Baca juga: Pengertian Ejaan yang Disempurnakan dalam Bahasa Indonesia
Meskipun Pantun dan Gurindam tergolong kedalam jenis puisi lama tapi mereka berdua sangatlah berbeda. Yang tergolong kedalam puisi lama selain dua hal yang sudah disebutkan tadi ialah Mantra, Karmina, Seloka, Syair, Talibun dan Bidal. Sedangkan puisi modern kini beralih nama menjadi puisi baru. Contohny adalah distikon, balada, elegi, hymne, soneta, sektet, dan masih banyak lainnya.
Nama lain dari pantun adalah karya sastra yang diucapkan secara lisan dan diwariskan secara turun-temurun namun tidak diketahui secara jelas siapa pengarangnya. Sejatinya kata Pantun berasal dari bahasa minang yaitu Patuntun yang mempunyai arti Petuntun. Sedangkan dari sastra jawa dikenal dengan sebutan Parikan.
Untuk Gurindam sejatinya juga termasuk dalam jenis puisi lama. Gurindam merupakan karya sastra yang tercampur dari budaya Hindu dari India. Gurindam berasal dari bahasa Tamil "Kirindam" yang artinya perumpamaan. Salah seroang yang menjadi penulis Gurindam terkenal adalah Raja Ali Haji yang merupakan kerabat dari Raja Ali dari Kerajaan Riau yang memerintah sejak tahun 1844-1857. Gurindam yang paling fenomenal sampai saat ini adalah Gurindam dua belas yang merupakan hasil dari Raja tersebut. Baca juga: Pengertian Hak dan Kewajiban untuk Warga Negara Indonesia
Dan berikut adalah penjelasan agar Anda paham apa perbedaan dan persamaan antara Pantun dan Gurindam yang dilihat dari ciri-cirinya.
Ciri-Ciri Pantun
- Satu bait terdiri dari 4 baris
- Satu baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
- Bersajak a-b-a-b
- Baris 1 dan 2 Sampiran
- Baris 3 dan 4 Isi
Ciri-Ciri Gurindam
- Satu bait terdiri dari 2 baris
- Satu baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
- Baris pertama Sampiran
- Baris kedua Isi.
- Bersajak a-a-a-a
- Isinya berupa nasehat atau pesan moral.
- Mengandung sebab-akibat.
Contoh Pantun
Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah numpang mandi
Jikalau ada umur panjang
Bolehlah berjumpa kembali
Sungguh elok emas permata.
Lagi elok intan baiduri.
Sungguh elok budi bahasa.
Jika dihias akhlaq terpuji.
Contoh Gurindam
Cahari olehmu akan sahabat, yang dapat dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru. yang mampu mencari ilmu.
Sebelum bekerja pikir dahulu, agar pekerjaan selamat selalu.
Kalau bekerja terburu-buru, tentulah kerja banyak keliru.
Demikianlah Perbedaan dan Persamaan Pantun dan Gurindam. Semoga bermanfaat. Baca juga: Pengertian, Fungsi, Elemen dan Macam-Macam Diksi